Bruntusan di dahi adalah salah satu masalah kulit yang umum dan sering bikin tidak percaya diri. Meski tampak seperti jerawat kecil, bruntusan memiliki karakteristik berbeda dan bisa muncul dalam jumlah banyak sekaligus.
Dahi menjadi area yang paling sering terkena karena berbagai faktor seperti produksi minyak berlebih, penggunaan produk rambut, hingga keringat yang terperangkap.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa saja penyebab bruntusan di dahi, serta cara mencegah dan mengatasinya dengan tepat sesuai sumber masalahnya. Jangan anggap sepele, karena salah penanganan justru bisa memperparah kondisi kulit!
Apa Itu Bruntusan?
Bruntusan adalah istilah umum untuk menyebut bintik-bintik kecil di permukaan kulit yang biasanya muncul dalam jumlah banyak.
Tidak seperti jerawat besar yang meradang, bruntusan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, tapi membuat tekstur kulit terasa kasar.
Bruntusan di dahi bisa disebabkan oleh penumpukan minyak, sel kulit mati, atau iritasi ringan akibat produk tertentu.
Meski terlihat sepele, bruntusan bisa menjadi awal dari permasalahan kulit yang lebih kompleks jika tidak segera ditangani.
Penyebab Umum Bruntusan di Dahi
1. Produksi Minyak Berlebih
Kulit dahi termasuk bagian dari zona-T, yaitu area yang paling aktif memproduksi minyak. Minyak berlebih yang bercampur dengan kotoran dan sel kulit mati bisa menyumbat pori-pori dan menimbulkan bruntusan.
2. Penggunaan Produk Rambut (Hair Product)
Gel, hairspray, pomade, atau bahkan sampo dan conditioner bisa meninggalkan residu yang menyentuh kulit dahi.
Kandungan tertentu dalam produk rambut bisa menyumbat pori-pori dan memicu iritasi di area sekitar garis rambut dan dahi.
3. Keringat dan Kurangnya Kebersihan
Keringat berlebih, terutama saat olahraga atau cuaca panas, bisa memicu munculnya bruntusan. Jika tidak segera dibersihkan, keringat akan bercampur dengan bakteri dan minyak di kulit.
4. Skincare Tidak Cocok
Pemilihan skincare yang tidak sesuai jenis kulit atau mengandung bahan iritatif bisa menyebabkan bruntusan. Misalnya, kandungan fragrance, alkohol, atau minyak berat (heavy oil) dalam pelembap.
5. Gesekan Fisik atau Kebiasaan Menyentuh Dahi
Memakai helm, topi, atau bahkan menyentuh dahi dengan tangan yang kotor bisa memperburuk kondisi kulit. Gesekan atau tekanan di area dahi membuat kulit mudah meradang dan muncul bruntusan.
Cara Mengatasi Bruntusan di Dahi Sesuai Penyebabnya
1. Bersihkan Wajah Secara Rutin dan Lembut
- Gunakan pembersih wajah yang lembut dan sesuai jenis kulit.
- Lakukan double cleansing jika Anda memakai sunscreen atau makeup setiap hari.
- Hindari facial wash yang mengandung SLS, karena bisa mengiritasi kulit.
2. Pilih Skincare Non-Comedogenic dan Bebas Alkohol
- Gunakan pelembap ringan berbasis air (water-based).
- Hindari skincare yang mengandung bahan berat seperti mineral oil atau lanolin jika kulit Anda berminyak.
3. Hindari Produk Rambut yang Menyentuh Kulit Dahi
- Gunakan hair care dengan formula ringan dan bebas silikon.
- Saat mengaplikasikan hair styling, hindari area sekitar garis rambut.
- Gunakan ikat kepala saat berolahraga untuk mencegah keringat dan produk rambut menetes ke wajah.
4. Gunakan Eksfoliator Ringan Secara Teratur
- Pilih eksfoliator dengan kandungan BHA (salicylic acid) untuk membersihkan pori-pori dari dalam.
- Gunakan 2–3 kali seminggu, jangan terlalu sering karena bisa membuat kulit iritasi.
5. Gunakan Masker yang Cocok untuk Kulit Berminyak
- Gunakan clay mask 1–2 kali seminggu untuk menyerap kelebihan minyak.
- Pilih masker dengan kandungan seperti tea tree, niacinamide, atau green tea yang membantu menenangkan kulit dan mengontrol sebum.
Tips Tambahan untuk Mencegah Bruntusan di Dahi
- Hindari menyentuh wajah dengan tangan kotor.
- Rutin ganti sarung bantal dan handuk wajah.
- Cuci rambut secara rutin, terutama jika Anda memiliki kulit kepala berminyak.
- Gunakan helm atau topi yang bersih, dan hindari gesekan langsung ke kulit dahi.
- Kelola stres, karena hormon stres juga bisa memicu produksi minyak berlebih.
Kapan Harus ke Dokter Kulit?
Jika bruntusan tidak kunjung membaik setelah melakukan perawatan mandiri selama 2–3 minggu, atau justru makin menyebar dan meradang, sebaiknya konsultasikan ke dermatologis.
Bisa jadi ada kondisi kulit lain seperti fungal acne, dermatitis, atau rosacea yang memerlukan penanganan khusus.
Bruntusan di dahi bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari minyak berlebih, produk rambut, hingga skincare yang tidak cocok.
Untuk mengatasinya, penting mengenali penyebab spesifik dan menyesuaikan rutinitas perawatan Anda.
Kunci utamanya adalah menjaga kebersihan kulit, memilih produk yang sesuai jenis kulit, serta menghindari faktor-faktor pemicu iritasi.
Dengan perawatan yang tepat dan konsisten, kulit dahi bisa kembali halus dan bebas bruntusan dalam waktu yang relatif singkat.