Dalam bahasa Inggris, ada banyak jenis teks yang memiliki fungsi dan tujuan berbeda. Salah satu yang sering dipelajari adalah descriptive text.
Sesuai dengan namanya, descriptive text bertujuan untuk menjelaskan, menggambarkan, atau mendeskripsikan sesuatu – baik itu objek, tempat, orang, maupun kejadian.
Descriptive text bukan hanya sekadar menyebutkan nama atau fakta, tetapi berusaha memberikan gambaran yang detail, hidup, dan sensoris sehingga pembaca bisa membayangkan apa yang sedang dideskripsikan dengan jelas.
Contoh sederhana:
“Bali is a beautiful island in Indonesia. It has white sandy beaches, green rice fields, and traditional ceremonies that attract many tourists.”
Tujuan Descriptive Text
Tujuan utama dari descriptive text adalah membuat pembaca seolah-olah melihat, merasakan, atau mengalami langsung apa yang digambarkan oleh penulis.
Dengan kata lain, teks ini membawa pembaca masuk ke dalam suasana atau objek yang sedang dideskripsikan.
Manfaatnya antara lain:
- Memberikan informasi detail.
- Membuat pembaca lebih mudah membayangkan subjek.
- Memberikan pengalaman membaca yang lebih menarik.
Struktur Descriptive Text
Agar mudah dipahami, descriptive text biasanya memiliki struktur yang sederhana namun sangat efektif. Umumnya terdiri dari dua bagian utama:
1. Identification (Identifikasi)
Bagian ini adalah pengenalan subjek yang akan dideskripsikan. Tujuannya supaya pembaca tahu dulu siapa atau apa yang sedang dibicarakan.
Identifikasi biasanya berupa kalimat pembuka singkat, tapi cukup jelas untuk memperkenalkan subjek.
Contoh: “Bali is one of the most popular tourist destinations in Indonesia.”
Di sini, pembaca langsung tahu bahwa topik utama teks adalah Bali.
2. Description (Deskripsi)
Bagian ini merupakan inti dari teks deskriptif. Penulis memberikan rincian atau detail spesifik mengenai subjek yang sudah disebutkan pada bagian identification.
Deskripsi ini bisa meliputi:
- Bentuk (shape, size, structure)
- Warna (color)
- Karakteristik (unique features, qualities)
- Fungsi atau peran
- Kesan pribadi (personal impression)
Contoh: “It has stunning beaches, beautiful temples, and unique traditions that attract millions of visitors every year.”
Di bagian ini, pembaca tidak hanya tahu “Bali” itu sebuah pulau, tapi juga bisa membayangkan detail pantai, pura, dan budaya khasnya.
Ciri-Ciri Descriptive Text
Supaya lebih gampang dikenali, berikut adalah karakteristik utama descriptive text:
1. Menggunakan Banyak Adjektiva (Kata Sifat)
Kata sifat berfungsi memberi detail pada objek yang dideskripsikan. Tanpa kata sifat, deskripsi akan terasa datar.
Contoh:
“The mountain is tall and beautiful.”
(Tidak hanya gunung, tapi gunung yang tinggi dan indah.)
2. Menggunakan Present Tense
Karena descriptive text menggambarkan kondisi atau fakta yang berlaku sekarang, maka simple present tense lebih sering digunakan.
Contoh:
- “The park has colorful flowers.”
- “The statue is very tall.”
3. Menggunakan Detail Sensoris (Pancaindra)
Detail sensoris membuat teks lebih hidup karena melibatkan penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa, dan peraba.
Contoh:
- “The flower smells sweet.” (indera penciuman)
- “The beach looks amazing with its golden sand.” (indera penglihatan)
4. Fokus pada Satu Objek
Descriptive text hanya membahas satu subjek utama. Semua informasi yang ditulis harus relevan dengan objek tersebut agar pembaca tidak bingung.
Cara Menulis Descriptive Text yang Baik
Supaya tulisanmu tidak monoton dan lebih menarik, coba ikuti langkah-langkah berikut:
1. Pilih Subjek yang Jelas
Tentukan objek, orang, tempat, atau kejadian yang ingin kamu deskripsikan. Pastikan punya cukup detail untuk dibahas.
2. Kumpulkan Detail Spesifik
Cari informasi mendalam tentang subjek, misalnya warna, bentuk, ukuran, tekstur, suara, bau, hingga fungsi. Semakin detail, semakin mudah dibayangkan oleh pembaca.
3. Gunakan Bahasa yang Deskriptif
Hindari kata yang terlalu umum.
Jangan hanya bilang: “The room is nice.”
Lebih baik: “The room is cozy with soft lighting and wooden furniture.”
4. Gunakan Present Tense
Teks deskriptif menggambarkan sesuatu yang nyata dan ada sekarang, jadi gunakan simple present tense agar konsisten.
5. Tambahkan Detail Sensoris
Gunakan kalimat yang membuat pembaca seolah bisa merasakan dengan inderanya. Misalnya menggambarkan bau, rasa, atau suasana.
6. Buat Teks yang Hidup
Tambahkan sentuhan imajinasi atau kesan pribadi agar tulisan tidak terasa kaku. Bayangkan kamu sedang menceritakan sesuatu kepada temanmu.
Manfaat Menulis Descriptive Text
Menulis descriptive text ternyata punya banyak manfaat, lho!
- Meningkatkan keterampilan menulis. Kamu jadi terbiasa menggunakan kosakata deskriptif.
- Mengasah kreativitas dan imajinasi. Karena menulis deskripsi membutuhkan daya imajinasi untuk membuat gambaran lebih nyata.
- Memberikan informasi yang detail. Membantu orang lain memahami dengan jelas tentang suatu objek atau tempat.
- Membuat pengalaman membaca lebih menarik. Pembaca tidak hanya membaca informasi, tapi seakan diajak “merasakan” apa yang ditulis.
Contoh Singkat Descriptive Text
Identification:
“The Eiffel Tower is one of the most famous landmarks in the world.”
Description:
“It is located in Paris, France. The tower is made of iron and stands about 324 meters tall. At night, it looks stunning with thousands of sparkling lights that attract millions of tourists every year.”
Dengan contoh ini, pembaca bisa langsung membayangkan suasana Eiffel Tower di Paris, meski belum pernah melihatnya langsung.
Descriptive text adalah jenis teks yang bertujuan menggambarkan objek, orang, tempat, atau kejadian dengan detail agar pembaca bisa membayangkannya dengan jelas.
Dengan struktur sederhana (identification dan description), teks ini mampu menyampaikan informasi secara efektif.
Ciri-ciri utamanya meliputi penggunaan kata sifat, present tense, detail sensoris, dan fokus pada satu subjek.
Menulis descriptive text yang baik bisa melatih keterampilan menulis, memperkaya kosakata, sekaligus mengasah kreativitas.
Jadi, kalau kamu ingin meningkatkan skill bahasa Inggris, ayo mulai berlatih menulis descriptive text dari sekarang!






