Hasrat untuk mendapatkan kulit putih bercahaya dan wajah tirus mirip selebriti Korea Selatan kini semakin diminati oleh para wanita di Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya popularitas drama serta bintang Korea, yang mendorong tren makeup dan produk kecantikan dengan klaim pemutih instan menjadi primadona di pasaran. Banyak wanita bahkan memilih untuk menjalani berbagai tindakan di klinik estetika guna mencapai penampilan tersebut.
Sebagai respons terhadap tren ini, berbagai klinik kecantikan di Jakarta dan sekitarnya kini menawarkan “perawatan K-Beauty”. Paket perawatan ini dirancang untuk mengatasi berbagai permasalahan kulit, variasi warna kulit, hingga modifikasi bentuk wajah.
“Kami melihat bahwa budaya kecantikan Korea, mulai dari makeup hingga standar kecantikan, telah diterima oleh wanita Indonesia. Banyak dari mereka menganggap ini sebagai panutan dalam berpenampilan, menginginkan kulit yang putih, wajah yang cerah dan bersinar, serta bentuk wajah yang tirus dengan dagu berbentuk V,” jelas dr. Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM), pendiri Cyn Clinic.
“Untuk memenuhi keinginan ini, kami menyediakan layanan komprehensif, mulai dari facial, HIFU, threadlift, PICO Laser, hingga filler untuk dagu dan rahang agar mendapatkan bentuk wajah V yang diidamkan dan wajah yang cantik berseri,” tambahnya.
Dr. Cynthia menjelaskan, langkah awal untuk mendapatkan kulit yang putih mulus bisa dimulai dengan perawatan facial dan pico laser untuk mencerahkan wajah. Selanjutnya, untuk mendapatkan bentuk wajah V yang tirus, ada beberapa pilihan perawatan, seperti injeksi filler pada dagu dan rahang, penggunaan alat HIFU, atau prosedur threadlift.
“Threadlift merupakan prosedur yang mengandalkan penanaman benang PDO atau PCL ke dalam dermis, lalu menegangkannya untuk mengatasi area wajah yang mengendur. Akibatnya, wajah akan tampak lebih ramping dengan kontur pipi yang lebih definitif dan volume pipi yang terlihat lebih penuh. Proses ini biasanya selesai dalam kurang lebih satu jam, dengan efek yang bisa dinikmati hingga setahun,” jelas Dokter Cyn.
Sedangkan untuk filler, zat seperti asam hialuronat atau PLLA (Poly-L-Lactic Acid) disuntikkan ke dalam lapisan dermis kulit. Hasil suntik filler bukan hanya memberikan bentuk wajah V-shape, tetapi juga mampu mereduksi tanda-tanda penuaan. Proses ini berlangsung sekitar 30 menit dengan efek yang berlangsung antara 6 sampai 18 bulan.
Sedangkan HIFU adalah perawatan yang memanfaatkan teknologi ultrasound untuk mengencangkan kulit dan memberikan efek awet muda. “Prosedur ini membutuhkan waktu lebih dari 60 menit dan hasilnya dapat bertahan antara 6 bulan hingga 1 tahun,” tutup Dokter Cyn.
Pilihan Treatment V-shape untuk pasien tergantung dari hasil konsultasi awal dengan dokter berdasarkan kondisi wajah mereka. Selain itu, ada pertimbangan dari kenyamanan pasien, mengingat prosedur seperti tanam benang merupakan treatment yang minim invasif.
Sebagai gambaran biaya, Dokter Cyn menginformasikan bahwa treatment facial berkisar Rp200 ribu sampai Rp1 juta, PICO laser Rp500 ribu sampai Rp1,5 juta. Sementara threadlift dibanderol Rp500 ribu sampai Rp1,1 juta per benang, HIFU sekitar Rp2 juta, dan filler antara Rp3,3 juta sampai Rp4,5 juta.
“Ada diskon khusus bagi member, bisa mendapatkan potongan hingga 15%,” tambah dokter Cyn. “Keunggulan kami adalah penggunaan produk peeling impor dari Eropa, bukan produksi lokal. Produk tersebut sudah berlisensi dan diaplikasikan oleh ahli yang berkompeten. Harga treatment kami juga terjangkau,” lanjutnya.
Menemukan Keunikan Kecantikanmu
Namun, menurut Dokter Cyn, standar kecantikan Korea tidak selalu sesuai dengan wanita Indonesia, mengingat keanekaragaman etnis dan fitur di Indonesia. Wanita Jawa, Minang, Papua, Bugis, atau Lombok memiliki keunikan dan karakter kecantikan masing-masing.
Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk mengenali karakteristik dan keunikan wajah serta warna kulit mereka sebelum memutuskan menjalani perawatan K-Beauty. “Tidak semua orang akan terlihat bagus dengan dagu yang tirus, terutama dengan fitur wajah khas wanita Indonesia,” kata dokter yang merupakan anggota Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia.
Lebih lanjut, Dokter Cyn menegaskan bahwa tantangan sebenarnya bukan memutihkan kulit, melainkan menemukan warna kulit yang tepat dan membuatnya tampak lebih cerah.
Jadi, yang paling penting adalah mengenal dan menghargai keunikan wajah dan warna kulit kita, bukan sekedar meniru idol dari luar negeri. “Kami selalu mendiskusikan dengan pasien tentang karakteristik wajah mereka. Setelah itu, kami akan menekankan pada kecantikan alami mereka. Tidak bisa semuanya disamakan hanya karena terobsesi,” ungkap Dokter Cyn.
Menurutnya, esensi kecantikan adalah mengenali dan menghargai keunikan diri kita sendiri. Bagi mereka yang memiliki warna kulit sedikit gelap, tujuan treatment mungkin adalah untuk mencerahkan kulit, mengatasi dark spots, atau meratakan warna kulit.
“Setiap wanita Indonesia, dari suku manapun, memiliki keindahan dan daya tariknya sendiri,” pungkas Dokter Cyn.
