Kelor, Tanaman yang Dipercaya Masyarakat Tulungagung Sebagai Tanaman Ajaib

Citra P

Kelor, Tanaman yang Dipercaya Masyarakat Tulungagung Sebagai Tanaman Ajaib

Anda sudah pastinya tak asing dengan peribasa satu ini, bukan! Peribahasa yang berbunyi ‘dunia tak selebar daun kelor’, memiliki makna bahwa dunia yang kita tempati ini tak sesempit seperti halnya daun Kelor. Makna dari daun kelor sebenarnya menyimpan sepotong nasihat supaya kita yang tengah berjuang tidak mudah putus asa dalam menghadapi suatu keadaan.

Sekilas Tentang Tanaman Kelor

Usut punya usut, jika Anda mempelajari tanaman kelor sangatlah menarik. Pasalnya, tanaman Kelor yang sering dijumpai di sekitar rumah ini mempunyai nama ilmiah lain selain Moringa oleifera. Hayo apa itu? Ya, nama ilmiah yang dimaksud adalah limaran, kalor, moringa, shum ngay, ma-rum, malunggay, ben-oil (minyak yang dapat diekstrak dari bijinya) hingga drumstick (berdasarkan bentuk rumah benihnya yang panjang dan ramping).

Promo Lazada Terbaru

Sekedar mengenal namanya saja tak cukup, bukan? Adapun ciri-ciri tanamam kelor yang mungkin biasa kamu temui, seperti berbentuk lurus tinggi berkisar 5 hingga 11 meter dengan batang daun dan daun relatif kecil. Nah, untuk daun kelor sendiri berbentuk lonjong layaknya telur ayam. Namun, tidak lebih besar dari luas jari orang dewasa. Walau begitu, tanaman ini termasuk dalam kategori majemuk, saling berseling, berjumlah ganjil, daunnya kuat dan keras, warna kelor usia muda akan tampak lebih hijau dibandingkan daun kelor usia tua. Menariknya, tanaman ini bisa hidup dimana saja (asal di wilayah tropis) meski kondisi cuaca sedang tidak mendukung.

Dijuluki Sebagai Tanaman Ajaib

Bila ditelusuri lebih lanjut, tanaman kelor tidak hanya terkenal akan peribahasa. Tetapi juga menyimpan sejuta manfaat bagi penggunanya. Hal tersebut dapat diketahui dari nutrisi yang dikandung tanaman kelor itu sendiri, berupa vitamin C 7 kali lipat bila dibandingkan dengan buah jeruk, vitamin A 4 kali lipat lebih besar dibandingkan wortel, kalsiumnya 4 kali lipat dari susu, potasiumnya 3 kali lipat dari pisang dan zat besinya 3 lipat dari sayuran bayam. Tak heran, jika sebagian besar masyarakat menjulukinya sebagai tanaman ajaib (tanaman yang kaya akan manfaat).

Peluntur Ilmu Kejawen

Dari sekian kandungan nutrisi yang ada pada tanaman kelor, sebagian besar masyarakat Kabupaten Tulungagung percaya bahwa tanaman Kelor merupakan salah satu tanaman yang mampu melunturkan ilmu kejawen (hitam). Lantas, benarkah demikian? Untuk lebih jelasnya simak penjelasan di bawah ini ya.

Menurut salah satu warga dari Desa Gilang, Kabupaten Ngunut, Tulungagung. Tindakan tersebut tergantung pada niat masing-masing orang, jika memang ingin melunturkan ilmu kejawen (hitam), maka ketika orang tersebut menggunakan tanaman kelor dipastikan akan luntur sebagaimana dengan niatnya. Mengingat jika ilmu kejawen yang dimiliki pasti terdapat tingkatan yang berbeda-beda dan ada masa aktifnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah, hanya memukulkan setangkai daun kelor pada tubuh seseorang atau juga bisa merebuh dan meminum air rebusan daun Kelor.

Sebaliknya, jika hanya untuk media pengobatan saja, maka reaksinya hanyalah sebagai detok (menetralisir tubuh orang tersebut untuk mengeluarkan racun-racun yang ada di dalamnya). Misal saja, seperti meredakan nyerinya haid, menghilangkan penyakit keputihan, sakit kepala, bisa melawan kanker, mengatasi diabetes, mencegah peradangan tubuh, mengurangi kolesterol, mengobati cacingan dan membantu pencernaan. Di samping itu, menambah imun, menurunkan berat badan, memperbaiki kinerja ginjal, mengobati pembengkakan, menyembuhkan radang gusi dan sakit gigi, mengatasi insomnia, merangsang pertumbuhan rambut, menyehatkan kulit, mengobati jerawat hingga meningkatkan produksi ASI.

Itulah pembahasan seputar daun kelor yang sampai sekarang dipercaya sebagai alat untuk melunturkan ilmu kejawen. Lantas, bagaimana dengan pendapat kamu?

Promo Shopee Terbaru

Bagikan:

Tags

Artikel Terkait