Asam urat adalah bentuk artritis yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di persendian, biasanya menyerang area seperti jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, hingga tangan.
Serangan asam urat bisa sangat menyakitkan, disertai pembengkakan, kemerahan, dan rasa panas di sendi.
Untungnya, saat ini tersedia banyak pilihan obat asam urat yang bisa dibeli di apotek, baik obat generik, bebas, maupun yang memerlukan resep dokter.
Namun, setiap jenis obat memiliki fungsi berbeda dan efek samping yang harus diperhatikan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap berbagai jenis obat asam urat, kapan penggunaannya dianjurkan, serta efek samping yang perlu diwaspadai, agar Anda dapat memilih pengobatan yang paling tepat sesuai kebutuhan.
Mengenal Penyakit Asam Urat Secara Singkat
Asam urat (gout) terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau tidak cukup membuangnya, sehingga kadar asam urat dalam darah menjadi tinggi (hiperurisemia).
Kristal asam urat kemudian mengendap di sendi dan menimbulkan peradangan.
Gejala utama:
- Nyeri sendi tiba-tiba, intens, dan berulang
- Sendi bengkak, merah, dan panas
- Rasa nyeri paling parah biasanya muncul pada malam hari
Tujuan pengobatan adalah untuk:
- Mengatasi serangan akut
- Mencegah kekambuhan
- Menurunkan kadar asam urat jangka panjang
Pilihan Obat Asam Urat yang Tersedia di Apotek
1. Allopurinol – Obat Penurun Asam Urat (Resep Dokter)
Fungsi utama: Menurunkan kadar asam urat darah secara bertahap dengan cara menghambat enzim xanthine oxidase yang memproduksi asam urat.
Dosis umum: 100–300 mg/hari, tergantung kondisi pasien dan respons terhadap obat.
Kelebihan:
- Efektif mencegah kekambuhan jangka panjang
- Cocok untuk penggunaan rutin
Efek samping yang perlu diwaspadai:
- Ruam kulit
- Gangguan pencernaan
- Reaksi alergi serius (jarang), seperti Stevens-Johnson Syndrome
- Tidak dianjurkan saat serangan akut karena bisa memperburuk gejala
Catatan: Allopurinol harus digunakan dengan pemantauan dokter, terutama bagi pasien dengan gangguan ginjal.
2. Colchicine – Obat untuk Serangan Akut Asam Urat
Fungsi utama: Mengurangi peradangan selama serangan gout dengan menekan respons sistem imun terhadap kristal asam urat.
Dosis umum: 0,5 mg hingga 1 mg, biasanya diberikan dalam dosis terbagi selama serangan akut.
Kelebihan:
- Meredakan nyeri dan pembengkakan saat serangan berlangsung
- Efektif jika diminum dalam 24 jam pertama
Efek samping yang perlu diwaspadai:
- Diare, mual, muntah
- Nyeri perut
- Potensi toksisitas jika digunakan berlebihan
Catatan: Tidak untuk penggunaan jangka panjang dan tidak menurunkan kadar asam urat.
3. NSAID (Obat Antiinflamasi Non-Steroid) – Untuk Mengatasi Nyeri dan Peradangan
Obat golongan NSAID seperti ibuprofen, natrium diklofenak, atau indometasin sangat umum digunakan untuk mengurangi peradangan dan nyeri saat serangan asam urat.
Contoh obat:
- Ibuprofen (200–400 mg, bebas dijual)
- Diklofenak sodium (perlu resep untuk dosis tinggi)
- Indometasin (resmi digunakan untuk nyeri gout)
Kelebihan:
- Meredakan nyeri dalam waktu singkat
- Tersedia bebas (dalam dosis rendah)
Efek samping yang perlu diwaspadai:
- Iritasi lambung, maag
- Gangguan ginjal
- Peningkatan risiko tekanan darah tinggi
Tips: Selalu konsumsi NSAID setelah makan, dan hindari penggunaan jangka panjang.
Obat Tambahan & Suplemen Pendukung
4. Probenecid (Resep Dokter)
Meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Cocok untuk pasien yang memproduksi normal tapi tidak bisa mengeluarkan asam urat dengan baik.
5. Febuxostat
Alternatif bagi pasien yang tidak cocok dengan allopurinol. Juga menurunkan produksi asam urat. Efektivitasnya mirip, tetapi harganya relatif lebih mahal.
6. Suplemen Vitamin C
Dosis rendah vitamin C (500 mg/hari) bisa membantu menurunkan kadar asam urat, meski tidak sekuat terapi utama.
Perbandingan Obat Asam Urat Berdasarkan Fungsi
Obat | Tujuan Penggunaan | Resep Dokter | Efek Samping Umum |
---|---|---|---|
Allopurinol | Menurunkan kadar asam urat | Ya | Ruam, gangguan pencernaan |
Colchicine | Meredakan serangan akut | Ya | Mual, diare, toksisitas |
NSAID | Mengatasi nyeri dan peradangan | Sebagian | Maag, gangguan ginjal |
Febuxostat | Alternatif allopurinol | Ya | Sakit kepala, nyeri sendi |
Probenecid | Meningkatkan ekskresi asam urat | Ya | Batu ginjal, ruam |
Vitamin C | Pendukung terapi asam urat | Tidak | Jarang, kecuali dosis tinggi |
Tips Aman Menggunakan Obat Asam Urat
- Jangan menghentikan allopurinol saat serangan akut, kecuali atas arahan dokter.
- Hindari penggunaan colchicine dan NSAID bersamaan tanpa pengawasan medis.
- Minum banyak air putih untuk mencegah pembentukan batu ginjal.
- Hindari makanan tinggi purin (jeroan, seafood, daging merah, minuman manis).
- Lakukan pemeriksaan kadar asam urat secara rutin.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami:
- Serangan asam urat berulang lebih dari 2 kali dalam setahun
- Nyeri hebat yang tidak membaik dalam 2–3 hari
- Efek samping dari obat seperti ruam parah, gangguan ginjal, atau muntah berlebihan
- Riwayat batu ginjal atau gangguan ginjal kronis
Ada banyak pilihan obat asam urat di apotek – dari yang generik, bebas, hingga yang memerlukan resep dokter.
Allopurinol dan febuxostat bekerja menurunkan kadar asam urat jangka panjang, sedangkan colchicine dan NSAID meredakan gejala serangan akut.
Masing-masing obat memiliki fungsi, indikasi, dan efek samping berbeda, sehingga penting untuk memilih sesuai kondisi tubuh dan arahan medis.
Jangan lupa bahwa pengobatan hanya satu bagian dari pengelolaan asam urat. Pola makan sehat, cukup minum, dan gaya hidup aktif juga sangat penting untuk mencegah kekambuhan.